Supian Hadi diusut KPK kerugian negara Rp 5,8 triliun |
Bupati Kotawaringin Timur, Ditetapkan Jadi Tersangka olehKPK, Ini Rekam Jejaknya.
Indonesia , Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah,
Supian Hadi
Ditetepkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK).
Supian Hadi diduga melakukan korupsi terkait izin usaha
pertambangan
(IUP) terhadapa tiga perusahaan di Kotawaringin Timur.
“KPK meningkatkan
status penanganan perkara ke penyidik dan
Menentapkan SH (Supian Hadi) sebagai tersangka,” ucap Wakil
Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung Merah Putih KPK,
Setiabudi,
Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2019).
Laode menjelaskan, Supian Hadi diduga telah menguntungkan
diri sendiri
Atau orang lain atau korporasi. Ia juga diduga lewat
pemberian IUP kepada
PT BI (Billy Indinesia), dan PT AIM (Aries Iron Mining) di
Kabupaten Kotawaringin
Laode menambahkan, perkara yang menjerat Supian Hadi diusut
KPK
dari penyelidik. “Diduga terjadi kerugian negara sekurang-kurangnya
Rp 5,8 triliun
USD711 ribu, yang dihitung dari eksplorasi hasil pertambangan
bauksit,
kerusakan lingkungan dan kerugian kehutanan akibat
produksi,serta kegiatan
pertambangan yang dilakuakan PT FMA, PT BI, dan PT AIM,”ungkap
Laode. Supian Hadi disangkakan melanggar Pasar 2 ayat 1 atau Pasal
3 Undang-
Udang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55
ayat 1 ke-1 KUHP.
Sosok Supian hadi
Dikutip dari resmi Pemerintah Kabupaten Kotawaringi Timur, Supian
hadi
Lahir di kotabaru, Kalimantan Selatan pada 21 Febuari 1976.
Saat ini, Ia menjabat sebagai Bupati Kotawaringin Timur
untuk periode
Kedua hingga 2021. Di periode pertama, ia menjabat Bupati
di tahun
2010-2015.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Ketua DPRDKabupaten
Kotawaringin Timur. Menurut info yang kami dapat, Supian
yadi merupakan
Lulusan Universitas Terbuka Fakultas Ilmu Komunikasi
Tahun 2007.
Sementara mengutip Banjarmasin Post, dalam Pilkada 2015
lalu,
Supian hadi diusung oleh PDI-P beserta senjumlah partai
pendukung
Ia juga diketahui merupakan vokalis dari grup band Sahat.
Gimana negara kita mau maju kalau masih banyak yang makan
uang rakyat
miskin dan uang negara. Yang miskin tambah miskin , yang
tambah kaya , kami
hanya rakyat biasa cuman menuntuk hak kami saja..
terimakasih
Blogger Comment