PANTAI NGLIYEP |
PANTAI NGLIYEP
Liburan ke Kota Malang terasa kurang puas jika hanya keliling kotanya saja. Cobalah teman-teman ke arah kabupaten bagian selatan, ada banyak pantai eksotis dengan keunikan yang beragam. Termasuk Pantai Ngliyep yang indahnya tidak terbantahkan. Belum lagi mitos Nyi Roro Kidul yang sampai saat ini masih tersebar di masyarakat sekitar. Kita akan terlebih dahulu mengenai apa itu Pantai Ngliyep. Pantai Ngliyep adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Hindia tepatnya di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur sekitar 62 km arah selatan dari Kota Malang. Konon pantai ini ditemukan pertama kali oleh Mbah Atun, perantauan asal Jogjakarta, pada 1919 dan mulai dibuka secara resmi pada 1951. Sayangnya, sekarang Ngliyep kurang dikelola dengan baik karena masih terjadi persengketaan lahan antara pemerintah daerah dengan Perum Perhutani.
Ngliyep memiliki panorama yang
sangat indah, memiliki hamparan pasir putih yang lembut dan area bermain yang
luas dengan ditumbuhi pepohonan yang rindang. Bahkan alunan gelombangnya pun
cukup menarik untuk dinikmati. Karena itulah namanya Ngliyep yang memiliki arti
setiap orang yang melihat pantai ini akan merasa mengantuk dan tertidur dalam
bahasa jawa liyep-liyep. Ngliyep dikelilingi oleh tebing-tebing yang curam dan
hamparan hutan tropis di sekitarnya. Terdapat sebuah pulau kecil bernama Gunung
Kombang yang terdapat sebuah petilasan yang bisa dikunjungi. Tak jauh dari
Ngliyep, di sebelah kiri terdapat sebuah teluk dengan pemandangan yang tak
kalah indah yakni Teluk Putri.
Berdasarkan mitos warga setempat,
pulau ini merupakan tempat pertapaan Nyi Roro Kidul sebelum menjadi penguasa
pantai selatan. Diatas bukit Gunung Kombang terdapat pura yang biasanya
dijadikan sebagai tempat upacara Larungan oleh masyarakat setempat. Setiap tahunnya
Gunung Kombang digunakan masyarakat Kedungsalam untuk melakukan upacara labuhan
atau ritual sebagai rasa syukur dan hormat kepada Ratu pantai selatan. Kegiatan
Labuhan ini sudah ada secara turun-temurun sejak masa Mbah Atun, orang yang
dipercaya jadi penemu Ngliyep. Labuhan adalah kegiatan masyarakat adat Jawa
berupa selamatan dengan menyembelih kambing atau sapi yang disedekahkan kepada
masyarakat sekitar pantai. Namun, sebagian makanan juga dilarung atau
ditebarkan ke tengah laut.
BACA JUGA : PANTAI TIGA WARNA
Keunikan dari ritual ini yaitu,
para pemasak diharuskan laki-laki dan dilarang mengenakan pakaian berwarna
hijau, lalu mereka diharuskan untuk berpuasa. Pada saat memasak, lokasi harus
bersih dari unsur perempuan. Pesona pantai di Malang memang tak perlu diragukan
lagi. Bagaimana, apakah teman-teman tertarik untuk berkunjung ke Pantai
Ngliyep? Tetapi jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan tempat wisata ini
yah teman-teman.
Blogger Comment