Es Skating |
SELUNCUR ES “ICE SKATING”
Seluncur es atau skating es (disebut juga ice skating) adalah kegiatan berseluncur di atas es. Kegiatan ini dilakukan dengan pemakaian sepatu seluncur, dimana sebilah pisau baja yang tajam dipasang pada bagian dasar sepatu agar sepatu bisa meluncur di permukaan es. Seluncur es dapat terjadi karena gesekan antara pisau seluncur dan permukaan es yang mengakibat esnya mencair sehingga tercipta lapisan licin. Seluncur es dilakukan orang sebagai rekreasi atau olahraga musim dingin.
Di
negara-negara dengan musim dingin yang sangat dingin, permukaan danau, kolam,
kanal, dan sungai kadang dapat membeku. Lapisan es yang terbentuk pada
permukaan air cukup tebal untuk dipakai untuk berseluncur. Pada musim dingin
yang membekukan di Belanda, Finlandia, Swedia, Rusia, dan Norwegia, orang
bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya dengan berseluncur. Di
negara-negara yang beriklim lebih hangat, orang berseluncur di permukaan es
buatan, misalnya di gelanggang seluncur es.
Kemampuan
berseluncur di atas es merupakan keterampilan dasar untuk hoki es, seluncur
cepat, seluncur indah, dan dansa es. Semuanya merupakan cabang olahraga yang
dipertandingkan dalam Olimpiade Musim Dingin.
Arena
seluncur es terbesar dunia, Kanal Rideau di Ottawa, Kanada. Istilah seluncur es
berasal dari kata ice skating atau skate yang berasal dari bahasa Jerman Kuno
schake, yang berarti tulang kering. Kata serupa dalam bahasa Inggris Kuno
adalah scatch, dan dalam bahasa Belanda schaats.
Tulang
rusa kutub atau tulang kuda yang diikat di bawah sepatu kulit merupakan bentuk
pertama sepatu seluncur. Orang menggunakan sepatu seluncur dari tulang untuk
berburu di fyord Finlandia dan Skandinavia sejak 17 abad yang lalu. Tulang kaki
binatang dilubangi dan diikat dengan sepatu memakai sabuk kulit.
Sekitar
abad ke-14, orang Belanda mulai memakai sepatu seluncur kayu dengan dasar
sepatu terbuat dari besi. Sebatang tongkat dipegang orang sebagai alat bantu
sewaktu berseluncur. Sekitar tahun 1500, orang Belanda mulai memasang pisau
tipis di sepatu seluncur, dan tongkat tidak lagi diperlukan.
Pada
abad ke-12, Belanda sudah memiliki sistem kanal yang rumit. Pekerja kanal
memakai sepatu skat untuk pulang pergi ke tempat bekerja dan sewaktu bertugas.
Sebagian di antaranya main balap seluncur untuk merebutkan hadiah uang. Pekerja
kanal di Belanda kemungkinan besar adalah atlet balap seluncur es yang pertama.
Sepatu
seluncur dengan klem dari baja diciptakan E. V. Bushnell dari Philadelphia,
Pennsylvania pada tahun 1848. Orang bebas dapat lebih bebas berputar-putar dan
meloncat selama berseluncur. Sekitar tahun 1865, atlet seluncur es Amerika
Serikat Jackson Haines memperkenalkan pisau seluncur dari logam berikut plat
sol dan tumit yang dapat disekrupkan pada sepatu bot. Haines menambahkan gerigi
depan (toe pick) pada sepatu seluncur. Setelah adanya gerigi depan pada sepatu
seluncur, orang mulai dapat melakukan lompatan dengannya.
Glaciarium
di Inggris adalah arena es seluncur pertama di dunia yang menggunakan mesin
pembuat lapisan es. Arena ini dibuka 7 Januari 1876 oleh John Gamgee di dalam
sebuah tenda dalam bangunan kecil di Chelsea, London. Pemakai saat itu terbatas
pada "bangsawan dan pria terhormat dengan syarat-syarat tertentu."
Pada 1914, John E. Strauss,
seorang pembuat pisau dari St. Paul, Minnesota membuat pisau seluncur es dari
sebilah baja. Dengan adanya penemuan pisau baja dari Strauss, sepatu seluncur
menjadi makin ringan dan kuat.
Blogger Comment