PLN Gagal Antisipasi Blackout, Hanura: Wajar Jokowi Tegur Keras |
PLN Gagal Antisipasi Blackout, Hanura: Wajar Jokowi Tegur
Keras
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubirmenilai kejadian listrik padam massal membuat Presiden Joko widodo (Jokowi)
menugur keras PT PLN (Persero). Menurutnya PLN yang sudah memiliki pengalaman
kerja gagal dalam mengantisipasi pemadaman itu.
“Tentunya menyentak pikiran kita semua tentang kinerja PLN
yang sudah pengalaman puluhan tahun tapi gagal mengantisipasi kejadiaan
(listrik padam) tersebut dan tidak terlihat adanya backup listrik untuk
mengatasi pemadaman tersebut, sehingga wajar jika Presiden Jokowi menegur keras
kepada PLN,” ujar Inas kepada wartawan, Senin (5/2019) malam. Inas juga
menyorot kinerja PLN. Menurutnya kejadian listrik padam massal menunjukkan
lemahnya manajemen dan kinerja pegawai PLN.
“Apa l;agi berdasarkan keterangan PLN yang beredar di
nitezen bahwa penyebabnya adalah pohon yang mengganggu jaringan 500 KV Ungaran –
Pemalang I, maka artinya bahwa pemadaman ini adalah lemahnya profesionalitas
baik manaqjemen mau pun pegawai PLN,” lanjutnya. Inas mengatakan salah satu
tugas PLN adalah melayani masyarakat. Namun apa bila pegawai terlibat politik
praktis, menurut Inas pegawai tersebut tidak lagi professional dalam memberikan
layanan.
Baca juga : ANIES BUANG BADAN SOAL PENGELOLAHAAN SAMPAH, PSI BELA AHOK
“Salah satu tugas PLN sebagai BUMN adalah membantu Pemerintah
untuk melayani Pemerintah untuk melayani masyarakat, tapi apa bila pegawai PLN
terlibat politik praktis dengan berbagai demo yang malahan menyoal kebijakan
Pemerintah, maka mereka tidak lagi focus dan professional dalam menjalankan
tugas, apa lagi jika tidak mampu berkerjasama dengan direksinya, maka kejadian
pemadaman akan terulang kembali,” ucapnya. Ketua DPP Partai hanura itu meminta
pemerintah untuk meninjau kembali keberadaan serikat pekerja di PLN. Menurutnya
serikat pekerja tersebut sangat mempergaruhi kinerja pegawai PLN.
“Pemerintah harus meninjau kembali keberadaan
serikat-serikat pekerja yang ada di BUMN khususnya PLN karena sudah sangat memperngaruhi
kinerja pegawai PLN, apa lagi di PLN terdapat 4 serikat pekerja PLN bahkan ad
serikat pekerja lantai sekian dan serikat pekerja lantai sekian! Hal ini
tindaklah sehat, seharusnya pegawai BUMN diperlakukan sama saja dengan ASN,”
kata dia. Sebelumnya Jokowi bertanya kepada PT PLN (Persero) terkait listrik
yang padam masssal Minggu (4/8) kemarin. Jokowi menilai kejadian listrik yang
padam itu karena ada perhitungan yang kurang pas sehungga berdampak terhadap
semua pihak.
“Pertanyaan saya bapak ibu semuanya ini kan orang
pinter-pinter. Apa lagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak
dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ad kejadian-kejadian, sehingga
kita tahu sebelumnya,” kata Jokowi dikantor pusat PLN, Jakarta di kantor pusat
PLN, Jakarta Selatan, Senin (5/8).
“Kok tahu-tahu drop itu? Artinya pekerjaan yang ada tidak
dihitung tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kira semuanya,”
ujarnya. Jokowi juga heran kenapa PLN tidak bisa bergerak cepat. Padahal
kejadian serupa pernah terjadi belasan tahun lalu dan kali ini berulang
menimbulkan kerugian. “Tentu saja ada contingency plan, back up plan.
Pertanyaan saya kenapa tidak bekerja dengan cepat. Saya tahu pernah kejadian 17
tahun lalu Jawa-Bali, harusnya itu bisa jadi pelajaran agar kejadian kembali
lagi. Kita tahu tidak hanya mereusak reputasi PLN tapi banyak juga hal di luar
PLN yang dirugikan,” katanya.
Blogger Comment