RAJA AMPATRAJA AMPAT
Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, Indonesia tempatnya. Kepulauan yang berada di ujung
barat laut pulau Papua ini memang sudah dikenal luas sebagai “tambang emas”
bagi para penggila petualangan. Sedangkan, bagi para penyelam dalam dan luar
Indonesia, Raja Ampat dianggap sebagai surge yang tidak dapat diungkapkan
kata-kata. Satu-satunya cara untuk membuktikan berbagai pendapat ini adalah
dengan datang langsung menikmati “sang mutiara” di ujung Papua ini. Raja Ampat
adalah sebuah kabupaten dan merupakan bagian dari Propinsi Papua Barat. Untuk mencapai
kepulauan ini, kita harus menginjakkan kaki di kota Sorong terlebih dahulu. Biasanya
para wisatawan banyak menggunakan penerbangan untuk sampai ke kota ini. Setelah
sampai kota Sorong, kita dapat menggunakan sejenis kapal cepat yang biasa
berlayar dua kali sehari menuju Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Perjalanan
hanya akan memakan waktu sekitar 2-3 jam saja dari pelabuhan Sorong, hingga
sampai di pelabuhan Waisai Raja Ampat.
Kepulauan
Raja ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan
berlokasi di barat bagian Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua. Secara administrasi,
gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Kepulauan
ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan
pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya
dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool,
Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.
BACA JUGA >>> PANTAI NGLIYEP
Asal
usul nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang
wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi
empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa
di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir
telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu. Dalam perjalanan
sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat bangsawan dan
menerapkan sistem adat Maluku. Dalam sistem ini, masyarakat sekumpulan manusia.
Tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Semenjak berdirinya lima kesultanan
muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah
Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian
klaim Hindia Belanda.
Memang
masih sulit dipercaya secara akal sehat, namun bila kita menelaah lagi
maknanya, alam Raja Ampat adalah sebuah tempat sakral layaknya kerajaan yang
harus tetap dijaga dari kerusakan dan kehancuran.
|
Blogger Comment